Suasana Rakor Lintas Sektor Rencana pembangunan Rumah Sakit atau Loka Rehabilitasi Narkotika. Foto: Ist
PALANGKA RAYA – Direktur Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Seniriaty menyampaikan komitmen pihaknya untuk turut serta dalam mendukung penanganan permasalahan penyalahgunaan narkotika di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Ia menyatakan bahwa pihaknya akan membangun fasilitas rehabilitasi Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain (Napza) rawat inap dengan anggaran yang bersumber langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
“Kami siap bersinergi dengan BNN dalam upaya menyediakan pusat rehabilitasi rawat inap, termasuk peningkatan kapasitas tempat tidur bagi pengguna Napza, yang tentunya mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah,” katanya.
Hal tersebut ia sampaikan usai mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektor terkait rencana pembangunan Rumah Sakit atau Loka Rehabilitasi Narkotika di Kalteng yang dipimpin Wakil Gubernur Edy Pratowo pada Rabu (12/2)
Lebih lanjut, ia menyoroti masih minimnya akses layanan rehabilitasi narkotika di wilayah Kalteng. Menurut data yang dipaparkannya, saat ini kebutuhan layanan rehabilitasi baru terpenuhi sebesar 19,1 persen dari total penyalahguna narkotika.
“Banyak penyalahguna terpaksa harus menjalani rehabilitasi di luar provinsi, atau bahkan tidak mendapatkan layanan sama sekali. Ini menjadi persoalan serius, terlebih dengan meningkatnya ancaman penyalahgunaan narkotika, khususnya di kalangan generasi muda,” tegasnya.
Oleh karena itu ia menilai dengan adanya partisipasi RS Kalawa Atei dalam proyek ini menjadi bagian dari upaya menyeluruh pemerintah provinsi dalam mewujudkan fasilitas rehabilitasi yang terpadu dan mudah diakses masyarakat.
“Sekaligus mendukung program nasional Asta Cita 2024–2029 dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang sehat dan bebas dari narkotika,” pungkasnya. (mad/rk11)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com