Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Hairis Salamad.
SAMPIT, radar-kalteng.com – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih saja terjadi di lingkungan keluarga. Pihak dewan ajak agar semua lapisan masyarakat pun harus terlibat, agar kasus KDRT tidak sampai terjadi dilingkungan keluarga.
Menurut Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), H. Hairis Salamad, saat ini Kotim masuk di urutan sebagai penyumbang tingkat kekerasan cukup tinggi terhadap perempuan dan anak terutama KDRT untuk Kalimantan Tengah.
“Dari cacatan kita, kekerasan terhadap perempuan dan anak lebih banyak terjadi di wilayah pelosok. Jal ini dikarenakan, minimnya partisipasi masyarakat dalam melaporkan insiden kekerasan yang terjadi,” kata Hairis.
Disampaikan Politisi PAN tersebut, jika semua lapisan masyarakat bisa bekerja sama, dipastikan kasus KDRT bisa diminimalisir. “Yakni, dengan segera melapor jika terjadi KDRT di lingkungan tetangga,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, terdapat beberapa faktor yang berdampak pada minimnya pelaporan insiden KDRT di pelosok. Salah satunya lantaran ketergantungan hidup kaum perempuan terhadap suami. Dimana, pelaporan terhadap insiden KDRT akan berefek domino pada perekonomian.
“Disisi lain, bermunculan kasus gugat cerai baik dilembaga adat, sampai di pengadilan agama yang mana juga ditengarai akibat kasus kekerasan dalam rumah tangga itu sendiri. Dia menilai, banyak fakta kaum perempuan di pelosok menggantungkan hidupnya kepada suami. Karena suamilah yang bertugas untuk menafkahi keluarga,” sebutnya. (rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com