Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Ary Dewar.
SAMPIT, radar-kalteng.com – Harga komuditas karet di daerah kembali mengalami penurunan, hal tersebut jelas merugikan petani khususnya mereka yang tergantung dengan komoditas tersebut.
Dikatakan Anggota Komisi Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), H. Ary Dewar, sejauh ini harga komoditas karet jauh dari level ideal, hal itu berbanding terbalik dengan harga komoditas kelapa sawit.
“Padahal kita ketahui, kebutuhan karet untuk dalam negeri masih tinggi, tapi sayangnya belum menguntungkan pihak petani dari segi harga,” kata Ary.
Menurutnya, di tengah kondisi ini justru beban masyarakat sangatlah berat. Harga sembako naik. Di satu sisi harga komoditas karet belum ada tanda-tanda membaik.
Kondisi demikian terjadi di sejumlah daerah di Kotim yang mana selama ini bergantung disektor karet seperti halnya di Kecamatan Cempaga dan Kota Besi.
“Saya menerima laporan dari masyarakat. Kondisinya memang sulit. Alasan kenapa harga turun, katanya karena wabah ini, sehingga para pengepul juga kesulitan memasok sehingga mereka tidak ingin menyetok terlalu banyak hasil dari petani,“ jelas Ary.
Tambah Ary, kesulitan masyarakat ini memang sangat berdampak kepada kehidupan ekonomi mereka sehari – hari. Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk menekan itu adalah menstabilkan harga kebutuhan pokok. (spt/rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com