Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Rudianur.
RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Sejumlah jalan permukiman di dalam Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), selalu terendam banjir, jika Sampit diguyur hujan lebat.
Wakil Ketua DPRD Kotim, H. Rudianur, mengharapkan, agar pemkab setempat memiliki program normalisasi anak sungai, yang mengalir ke Sungai Mentaya.
“Khususnya mulai tahun 2022 mendatang, setidaknya dua sungai besar yakni Sungai Baamang dan Sungai Mentawa harus dilakukan pengerukan untuk lumpur yang membuatnya kian dangkal tersebut,” ungkap Rudianur, Senin (18/10/2021).
Disebutkan Politisi Partai Golkar tersebut, apabila Pemkab Kotim di tahun anggaran 2022 tidak segera melakukan normalisasi drainase, dan anak sungai dalam kota, maka masalah tersebut akan mengganggu secara terus menerus, dan masyarakatlah yang dirugikan.
Tambah Rudianur, curah hujan yang tinggi di Sampit dan sekitarnya akhir-akhir ini menandakan potensi banjir juga meningkat.
Kekhawatiran itu terbukti, akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan Jalan Jenderal Sudirman km 4 dekat Islamic Center nyaris terputus akibat meluapnya air dari saluran drainase.
Antrean kendaraan roda empat untuk melintas di lokasi banjir tersebut mengular hingga lebih dari satu kilometer terjadi beberapa hari.
Legislator ini meminta pemerintah kabupaten melalui Bupati diharapkan mengeluarkan kebijakan untuk mengajak Ketua RT/RW menggalakkan kembali program gotong-royong untuk membersihkan drainase di lingkungan masing-masing. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com