Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Katingan, Eka Agustina, ST, MT.
RADARKALTENG.COM, KASONGAN – Akibat bencana banjir, sedikitnya ada sembilan titik di ruasan jalan yang ada di Kabupaten Katingan dinilai rawan untuk dilalui. Kerusakan tersebut, menyebabkan terputusnya akses masyarakat. Terkait itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Katingan beruiisaha untuk terus melakukan penanganan.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Katingan Christian Rain melalui Kabid Bina Marga, Eka Agustina, ST, MT menuturkan jika pihaknya sejak 2019 rutin mengadakan pendataan kondisi jalan dan terus berlangsung sampai sekarang. Kondisi kerusakan jalan itu selalu terdata dengan baik, termasuk kerusakan jalan yang diakibatkan bencana banjir saat ini.
“Kalau kita berbicara titik kerusakan akibat bencana banjir saja, untuk sementara di wilayah tengah kami data ada sekitar sembilan titik yang paling rawan. Maksudnya, untuk titik kerusakan jalan cukup banyak. Namun yang paling mengakibatkan terputuskan akses masyarakat itu ada di sembilan titik,” ujarnya saat diwawancara sejumlah wartawan, Selasa (31/08/2021).
Menurut dia, hal itu menjadi fokus pihaknya dan mereka sudah turun langsung ke lapangan. Saat ini sembilan titik itu sedang ditangani, sedang ada kegiatan tapi rusak akibat banjir. “Banjir tahun ini lebih besar dibanding Tahun 2020 lalu. Contohnya ruas jalan di Banut Kalanaman, ketika diambil gambar dari udara ruas jalan di wilayah ini tergenang air. Meski sebelumnya, ada peningkatan jalan berupa penimbunan,” katanya.
Setelah masuk ke lokasi rata-rata ketinggian banjir yang menggenangi jalan luamayan tinggi, sehingga mau tidak mau akhirnya harus dilakuka refisi desain yang ada. “Sebab, kami juga tidak mau jalan yang baru kami bangun itu nantinya terendam lagi,” imbuhnya.
Dia menegaskan, pembangunan jalan baru nantinya akan dilakukan semaksimal mungkin. Terutama pengerasan jalan, agar tidak lagi kebanjiran. Bencana banjir kali ini, tidak hanya menyebabkan kerusakan jalan di wilayah hulu saja, namun juga di bagian tengah Katingan.
“Kalau untuk kerusakan jalan di wilayah hilir misalnya di Katingan Kuala itu bukan disebabkan karena banjir. Namun, memang rusak akiibat kindisi jalan sudah lama dan faktor lainnya. Kita juga bakal fokus melakukan penanganan. Pasalnya, di wilayah ini merupakan lumbung padi terbesar di Katingan. Sehingga jika jalannya rusak, maka akan sangat mengganggu aktifitas petani membawa hasil buminya,” tutur Eka. (ara/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com