Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah.
RADAR KALTENG.COM, SAMPIT – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Riskon Fabiansyah menyebutkan, besaran anggaran untuk sektor pendidikan di Kotim saat ini, masih kurang. Karenanya, ia mendorong agar pemerintah kabupaten mencari peluang dana bantuan dari pusat, hingga mengoptimalkan penganggaran di daerah.
“Keberpihakan anggaran tahun 2019 lalu, Pemkab Kotim hanya mampu mengalokasikan sekitar 12,83 persen dari APBD murni untuk pendidikan, di luar dari dana transfer. Makanya, harus diupayakan bagaimana caranya agar dana pendidikan ini besar,” ungkap Riskon.
Menurutnya, persoalan di dunia pendidikan saat ini terbilang kompleks. Bahkan saat ini sekolah di Kotim banyak bergantung kepada tenaga honorer.
“Banyak honorer juga yang berperan membantu pendidikan di Kotim. Di satu sisi kebijakan pemerintah pusat ingin menghapus tenaga honorer, menurut saya itu tidak tepat kebijakannya bagaimana dengan daerah ini nantinya,” terangnya.
Ia mengungkapkan berdasarkan data Dinas Pendidikan, saat ini jumlah guru di Kotim sebanyak 5.644 orang, terdiri dari PNS 2.749 orang, guru yayasan 1.376 orang, guru kontrak 425 orang dan guru honorer sekolah 1.123 orang.
Selain pemenuhan guru, infrastruktur pendidikan seperti ruang belajar dan rumah dinas guru juga akan menjadi fokus pemerintah kabupaten pada 2022 nanti. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com