Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Hj. Darmawati.
RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Meski merupakan salah satu yang terisolasi, namun Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), memiliki banyak produk unggulan.
“Banyak potensi besar di sana, setiap desa di Pulau Hanaut memiliki industri rumah tangga, semua usaha masyarakat di sana sangat menonjol,” kata Ketua Komisi II DPRD Kotim, Hj. Darmawati, Rabu (31/03/2021).
Disebutkan Politisi Partai Golkar tersebut, meski di tengah keterbatasan infrastruktur, masyarakat di kecamatan yang terdiri 14 desa ini mempunyai semangat tinggi dalam hal ekonomi. Selain menjadi nelayan yang merupakan potensi sebagian besar penduduknya, ternyata banyak potensi lain yang kini menjadi sumber usaha masyarakat.
“Meski potensi itu digeluti masyarakat dengan terbatas, tapi mampu untuk menopang perekonomian mereka,” tandasnya.
Ia memaparkan, seperti halnya Desa Hanaut memiliki produk unggulan padi Hanaut, kopi khas Hanaut serta pakasam. Desa Bapinang Hulu menghasilkan minyak kelapa murni, kopi rasa jahe, buah durian otak udang dan beras segar Bapinang.
Desa Rawa Sari memiliki produk beras Rawasari, lemon drink, kopi jahe dan asli, padi, sorgum, panganan carang, keripik ubi dan pengembangbiakan kambing. Desa Makarti Jaya memiliki produk unggulan keset sabut kelapa dan bunga pot meja.
“Untuk Desa Bamadu memiliki produk unggulan kelapa dan durian, Desa Penyaguan dengan produk industri sagu, Desa Babaung dengan keunggulan sebagai desa santri, Desa Bapinang Hilir dengan produk kelapa dalam, pisang pulau dan ikan kering,” bebernya.
Sementara Desa Babirah dengan produk kelapa dalam, pisang, burung punai dan gula kelapa. Desa Hantipan dengan produk kopi Hantipan, pertanian atau persawahan, kelapa dalam dan minyak kelapa murni.
Desa Bapinang Hilir Laut memiliki produk unggulan pisang dan kelapa dalam, Desa Bantian dengan produk kopi merah, kelapa dalam dan minyak kelapa murni. Desa Serambut memiliki produk unggulan perkebunan sengon, kelapa dalam dan hasil tangkapan udang galah.
Desa Satiruk yang merupakan desa paling ujung memiliki potensi unggulan berupa kampung wisata pantai, perikanan laut, tambak bandeng dan blanak dan produksi udang papai atau ebi.
“Jadi dengan banyaknya potensi ini, tinggal pemerintah perlu memprioritaskan pembangunan infrastruktur kecamatan ini. Kalau jalan terbuka, saya yakin desa-desa di kecamatan ini akan cepat maju,” pungkasnya. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com