Wakil Bupati Kabupaten Sukamara, H. Ahmadi, SH.
RADARKALTENG.COM, SUKAMARA – Wakil Bupati Kabupaten Sukamara H. Ahmadi, SH mengatakan bahwa kebijakan pemerintah daerah dalam menekan angka pasien covid-19 sama dengan kebijakan pusat secara global. Dimana pertama adalah melindungai kesehatan masyarakat, karena kuncinya adalah itu.
“Dimana saat wilayah Sukamara ini masih dalam kondisi hijau, betapa ketatnya kita menekan angka ini. Meski begitu, setelah 3-4 bulan petahanan kita runtuh juga, sehingga membuat semua pihak hamper down sebagainya,” imbuhnya.
Akan tetapi, demi menjaga penyebaran ini semakin merebak ke seluruh masyarakat, kita tetap bekerja keras bersama gugus tugas, stakeholder dan instansi serta semua pihak terkait untuk berupaya melaksanakan 3M tersebut.
“Bahkan , dari sisi kesehatan terus melakukan tresing dan testing kepada masyarakat, apabila positif dan tanpa gejala maka akan dilakukan isolasi di rumah sakit perluasan yang sudha disediakan, namun apabila bergela dan berat makan akandibawa ke rumah sakit untuk perawatan,” imbuhnya
Dikatakan, bahwa devinisi pandemik adalah sesuatu musibah yang sifatnya global, massif, dan cepat bergulir seperti bola salju yang disebabkan oleh faktor penyakit dalam hal ini corona virus disease 2019 (Covid-19).
“Karena covid-19 ini lebih cepat merebaknya daripada kebijakan, sehingga banyak kebijakan yang diambil secara tergesa-gesa. Hal tersebut karena melihat banyaknya jumlah pasien yang terpapar,” ucapnya.
Menurutnya, bentuk komunikasi sejak awal saja sering berubah-rubah, yang menimbulkan kepanikan-kepanikan seperti jumlah pasien saat ini saja sudah mencapai 300 orang yang terkonfirmasi. Kemudian, dilakukanlah kebijakan seperti sosial distancing dan kegiatan ekonomi ikut terganggu.
“Kita terus berupaya menekan angka ini, dimana pihak rumah sakit melakukan tracking, tresing, dan tretman (3T), sehingga jumlah pasien dalam perawatan terus berkurang hingga saat ini sudah mencapai 15 orang,” ungkapnya.
Namun, permasalahan atau kendala yang terjadi dan sangat signifikan saat ini adalah kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker) harus paling utama.
“Apabila ingin menuntaskan penyebaran covid-19 ini maka perlu displinkan 3M, yang artinya perilaku hidup kita harus dirubah, terutama dari diri kita sendiri dan keluarga kita, dalam mencegah semakin merebaknya covid-19 ini,” jelas Ahmadi. (don/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com