Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Syahbana, SP.
RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Banjir besar yang menimpa Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), harus menjadi pelajaran bagi semua pihak.
Politilisi Partai NasDem, sekaligus Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Syahbana, SP mengingatkan agar pemkab setempa mempertahankan sisa hutan yang ada.
“Harus dipertahankan, jangan sampai sisa hutan yang ada digarap dan dikonversi menjadi lahan perusahaan perkebunan sawit,” tegas Syahbana.
Disebutkannya, ketersedian hutan sebagai tempat resapan itu hukumnya wajib dipertahankan. “Tidak ada lagi perluasan perkebunan kelapa sawit yang membabat sisa hutan kita,” cetusnya.
Menurutnya, lokasi rawan banjir di Kotim setiap tahunnya ada terdapat di 10 kecamatan, 14 kelurahan dan 65 desa. Lokasi rawan banjir itu sebagian besar di wilayah Utara atau kawasan hulu Sungai Mentaya.
Banjir juga rawan terjadi di kawasan Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan MB Ketapang.
Pemicunya adalah kurang maksimalnya fungsi drainase sehingga air sering meluap ke jalan dan permukiman saat hujan deras, apalagi jika bersamaan dengan sungai sedang dalam kondisi pasang.
Disinggung mengenai sisa hutan, Syahbana menyebutkan sudah diangka kritis. Meski belum mengetahui persis berapa besar berkurangnya kawasan hutan di Kotim. (rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com