LUDES - Tampak puing-puing bangunan yang ludes akibat kebakaran di Komplek Pasar Sejumput, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Sampit, Senin (19/10) dini hari. FOTO : IST FOR RK
RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Kebakaran hebat terjadi di Komplek Pasar Sejumput, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Sampit, Senin (19/10/2020) sekitar pukul 01.30 WIB. Sebanyak 26 bangunan ludes dalam peristiwa kebakaran yang terjadi saat hujan lebat itu.
Dari pengakuan pedagang sekitar, api tiba-tiba saja muncul dan membesar. Selain sebagian masih tidur nyeyak, sejumlah pedagang juga sedang keluar untuk berbelanja ke pasar induk untuk dijual pagi harinya.
Mengingat hampir semua bangunan yang berdempetan itu terbuat dari material kayu, api dengan mudahnya menjalar ke bangunan lainnya. Hingga baru bisa dijinakkan pada pukul 04.30 WIB, saat beberapa unit mobil damkar berjibaku dengan api.
“Pas saya pulang pukul 02.30 WIB, apinya sudah dimana-dimana, sudah bisa bisa mendekat lagi,” kata Hj Siti, dibincangi.
Lanjutnya, atas kejadian itu tidak ada barang yang terselamatkan. “Kami juga tidak tahu dari mana awalnya api, karena langsung besar dan menyebar,” tandasnya.
Ia menyebutkan, selain tempat jualan sayur, bangunan itu juga merupakan tempat tinggalnya bersama keluarga. “Saya sudah 20 tahun jualanan di sini, jadi kami berharap bisa segera dibangun lagi, karena ini satu-satunya usaha saya, untuk penghasilan,” tandasnya.
Sementara, Marlina, seorang pedagang sembako sangat terpukul atas musibah kebakaran itu. Selain ratusan gram perhiasan emas, seluruh barang dagangan, ia juga harus kehilangan uang tunai Rp50 juta yang turut ludes dilalap api.
“Aku tidak sakit hati biar tinggal baju selembar asal duit itu diambil. Tapi duitnya juga ikut hangus,” tuturnya sembari menangis.
Ia mengatakan, saat api tiba-tiba besar, dirinya langsung panik hingga berlarian keluar rumah. “Pas sudah di luar, aku mau masuk lagi mengambil uang itu, tapi sudah tidak berani karena apinya sudah besar,” tambahnya.
Hal yang menambah kesedihan pedagang yang sudah 15 tahun berjualan di lokasi itu, uang itu sengaja ia simpan karena rencananya untuk digunakan berangkat umrah ke tanah suci. Bahkan dirinya juga baru sehari yang lalu berbelanja barang jualanya, dengan sistem ngutang.
“Rencana mau umrah, makanya tidak saya simpan di bank. Astagfirullah alazaim, Ya Allah,” timpalnya terisak.
Sementara pantauan media ini, para pedagang bersama sanak keluarganya masih terlihat memadati lokasi untuk memandang bangunan mereka yang sudah rata dengan tanah. Di lokasi juga terlihat sudah terpasang garis polisi.
Dikonfirmasi, Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin mengungkapkan, dari hasil pendataan ada 26 bangunan yang terbakar. Yakni, 17 kios, 9 buah rumah dan sebuah bangunan barak lima pintu. “Kasusnya masih kita tangani,” pungkasnya. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com