SIAP MELAYANI - Kepala Kantor Perum Bulog Subdrive Muara Teweh, Maulana saat menjelaskan terkait kondisi stok gudang bulog Puruk Cahu menghadapi covid-19, Sabtu (25/04/2020). FOTO: ADR/RK
RADARKALTENG.COM, PURUK CAHU – Sebanyak 365 ton beras dan gula disiapkan Perum Bulog Subdrive Muara Teweh, melalui Gudang Bulog Kabupaten Murung Raya (Mura). Ketersediaan stok ini, guna menghadapi dampak pandemi penularan Virus Corona atau Covid-19.
Kepala Kantor Perum Bulog Subdrive Muara Teweh, Maulana mengatakan, dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat, termasuk di Kabupaten Mura. Baik dampak sosial maupun ekonomi, sehingga menjadi tugas utama pemerintah daerah untuk bisa mengatasinya.
“Kita siap bersinergi dan melayani permintaan pemerintah daerah dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Saat ini, stok kita masih berjumlah 265 ton. Kita sudah minta ke pusat untuk menambah 100 ton beras dan gula, saat ini telah disetujui,” kata Maulana saat menjelaskan kondisi stok Gudang Bulog Puruk Cahu di depan jajaran Forkopimda, Sabtu (25/04/2020).
Maulana juga menuturkan, bahwa dalam kondisi normal 300 ton gula dan beras bisa untuk stok enam bulan kedepan. Dalam kondisi saat ini dan adanya permintaan beras dari pemerintah untuk dibagikan kepada masyarakat, pihak Perum Bulog siap melayani.
“Saat ini kendala kita ada keterlambatan pengiriman, karena kondisi pandemik Virus Corona ini. Namun sekarang sudah dalam proses distribusi, minggu ini dalam proses pengiriman gula sebanyak 25 ton,” sebutnya.
Proses distribusi stok bulog ini akan terus berlangsung hingga bulan Mei 2020 dan enam bulan kedepan. “Kapasitas gudang kita saat ini mampu menampung 500 ton bahan pokok. Kami sangat berterima kasih atas kerjasama bersama pihak Dinas Ketahana Pangan, untuk menyediakan bahan pokok untuk paket sembako sebanyak 6.300 paket bantuan kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kapuas, Ferdinan Wijaya menyebut, saat ini sudah disiapkan bantuan 6.300 paket sembako. Isinya terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng dengan harga per paket Rp77 ribu
“Data penerima akan diambil dari data DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial). Namun akan kita verifikasi sesuai prioritas dan tepat sasaran, dengan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa,” tutupnya. (adr/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com