RADARKALTENG.COM, KASONGAN – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengunjungi sekaligus beramah tamah dengan warga di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Hiyang Bana SP.1, Kecamatan Tasik Payawan, Kabupaten Katingan, Jumat (08/11/2019) sore.
Kedatangannya disambut pula oleh Wakil Bupati (Wabup) Katingan, Sunardi N.T Litang, Asisten II Setda Kalteng, Nurul Edy dan sejumlah pejabat lainnya. Kehadiran Gubernur Jateng ke UPT Hiyang Bana Katingan ini, disambut hangat warga transmigran asal Jawa Tengah.
Pasalnya, di lokasi tersebut ada ratusan warga Jateng yang beberapa tahun lalu ikut program transmigrasi. Selain dari Semarang, ada pula dari Sragen, Jepara, Banjarnegara, Demak, Grobokan, Banyumas juga ada dari Semarang.
Dalam kesempatan ini Ganjar menegaskan, jika Jawa Tengah selalu memantau semua warganya yang mengikuti transmigrasi ke daerah lain, seperti di UPT Hiyang Bana Katingan ini. “Meski di berbagai lokasi pasti ada masalah yang muncul, namun dengan komunikasi dan koordinasi, masalah-masalah itu bisa diselesaikan,” tuturnya.
Menurut Gubernur Jateng, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan termasuk Kalimantan Tengah agar masalah-masalah itu dapat diatasi. “Sebab, persoalan warga transmigran bukan persoalan satu wilayah saja. Misalnya di Kalteng, warga Jateng yang ada tidak hanya menjadi tanggungjawab Kalteng saja atau Jateng, tapi harus bersama-sama sebagai satu bangsa,” katanya.
Sementara Wabup Katingan, Sunardi mengatakan jumlah warga Jateng yang ikut program transmigrasi di Kabupaten Katingan berjumlah 160 Kepala Keluarga (KK) dan tersebar di dua UPT.
Pada tahun penempatan 2006 dan 2007, ada 85 KK di UPT Pulau Malan SP.1, Kecamatan Pulau Malan. Kemudian penempatan tahun 2011 dan 2012, ada 75 KK di UPT Hiyang Bana SP.1. “Mata pencarian transmigran adalah bertani dan ada pula berkerja di perusahaan perkebunan,” jelasnya.
Sejauh ini, warga UPT Hiyang Bana yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia. Di sana, Transmirgan dari Jawa Tengah sudah bisa dikatakan berhasil.
“Karena, lahan usaha mereka selama ini sudah menghasilkan. Misalnya, seperti kebun kelapa sawit dan tanaman lain termasuk sayur mayur dan juga buah-buahan,” ujarnya. (ara/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com