RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Penerapan sistem parkir elektronik di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mendapat sorotan banyak pihak.
Hal itu terjadi, setelah para pedagang memprotes keras kebijakan tersebut. Paalnya, ini berbuntut pada menurun drastisnya pendapatan mereka akibat pengunjung yang ingin berbelanja kian hari tambah sepi.
“Pemerintah daerah, melalui instansi terkait harus mengevaluasi kebijakan ini. Jangan sampai suatu kebijakan yang diambil malah menimbulkan ketidaknyamanan, hingga kerugian bagi pedagang tradisional yang berjualan di kawasan tersebut,” ungkap Gahara, salah satu Tokoh Muda Kotim, Jumat (22/2/2019).
Aktivis anti korupsi ini menyebutkan, untuk bahan evaluasi, seluruh pedagang yang berjualan di kawasan PPM Sampit harus membuat surat. Bisa melalui asosiasi pedagang setempat, untuk disampaikan ke pemerintah daerah. Sehingga, itu bisa menjadi dasar untuk mengevaluasi kebijakan.
“Jika penerapan parkir elektronik tersebut membuat sepi pengunjung di PPM, ya harus segera dievaluasi. Jangan sampai masalah tersebut berlarut,” cetusnya.
Sebelumnya, para pedagang ikan di kawasan tersebut mengaku merugi akibat menurunnya omzet penjualan mereka, pascapenerapan parkir elektronik awal Februari 2019 lalu.
“Pendapatan kami menurun drastis hingga angka 50 persen lebih. Ini akibat pengunjung sepi sejak berlakunya sistem parkir tersebut,” kata Dahlan, Ketua Pedagang Pasar Ikan PPM Sampit.
Sementara Hj Eli, pedagang ayam potong, sejak berlakunya parkir elektronik awal Februari 2019 lalu, selain pendapatan yang menurun drastis, pihaknya harus dibebankan biaya tambahan membeli es pendingin ikan dan ayam agar tidak cepat busuk.
“Mayoritas pedagang disini menolak. Ini tidak tepat diterapkan di sini. Ini bukan milik pribadi, jangan samakan dengan di mall,” sebutnya.
Para pedagang menilai, sejak berlakunya parkir elektonik, yang paling dirugikan adalah pedagang ikan. Pasalnya, pengunjung jadi datang ke PPM dan lebih memilih belanja di pasar dadakan.
“Bagaimana jika jelang lebaran nanti saat pengunjung ramai, sedangkan areal parkir di dalam kawasan PPM sangat sempit, pasti antre panjang. Belum lagi, pintu plang pparkir yang sering macet,” sesalnya. (spt)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com