Dusun Kalui Perlu Dibangun Pustu

RADARKALTENG.COM, KUALA PEMBUANG – Desa Parang Batang Kecamatan Hanau tepatnya di Dusun Kalui perlu dibangun Pustu (Puskesmas Pembantu) . Hal itu guna memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan, M. Aswin mengatakan, warga di Dusun Kalui Desa Parang Batang tersebut sudah lam menanti-nantikan dibangunnya, pusat kesehatan bagi masyarakat yang berada di dusun mereka. Karena, letak kantor Pustu yang berada di Desa Parang Batang cukup jauh dari Dusun Kalui. Sehingga, mereka agak kesulitan untuk menjangkau atau mendatangi pustu yang beada di Desa Parang Batang tersebut.

“Memang di sana di Desa Parang Batang ada sudah dibangunkan Pustu, tapi letaknya sangat jauh dari Dusun Kalui, sehingga sulit untuk menjangkaunya,” katanya.

Ditegaskan, untuk menjangkau Pustu yang terletak di Desa Parang Batang tersebut memerlukan armada angkutan sungai seperti speedboat, atau kelotok. Sehingga, warga di Dusun Kalui bisa mendatangi lokasi pelayanan kesehatan disana guna mendapatkan pengobatan atau pelayanan kesehatan.

“Sebelumnya, pernah diadakan rapat bahwa apabila tidak bisa dibangunkan Pustu di Dusun Kalui. Maka alternatifnya pihak kesehatan atau pihak pemerintah setempat harus menyediakan armada angkutan sungai seperti speedboat dan sejenisnya. Tapi tidak ada keputusannya waktu itu, karena jarak ke Pustu di Desa Parang Batang cukup jauh dan perlu waktu yang cukup,” terangnya.

Bahkan lanjut anggota dewan dari Daerah Pemilihan (Dapil) II ini, permasalahan ini sudah disampaikan dalam laporan hasil reses. Karena, jumlah warga di Dusun Kalui ini cukup banyak, sehingga perlu pelayanan kesehatan. Untuk itu, dirinya berharap kepada pihak Pemda setempat melalui dinas terkait agar dapat membangunkan kantor Pustu di Dusun Kalui jika dibolehkan menurut aturan yang berlaku dan tidak menyalahi aturan.

“Kami mendengar bahwa di satu desa itu tidak dibolehkan mendirikan dua buah kantor Pustu, makanya waktu rapat bersama pihak desa saat reses beberapa waktu lalu itu tidak berani memutuskan,” terangnya. (klp/rk1)