RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Setelah beberapa hari tidak terlihat, Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah, H Supian Hadi mulai berada di Sampit pada Selasa (5/2/2019). Usai kembali masuk kerja pada Rabu (6/2/2019), Supian Hadi langsung mengadakan rapat tertutup dengan seluruh kepala SOPD, hingga camat, di sebuah rumah makan di Jalan Jenderal Sudirman, Sampit.
Dengan mengendarai mobil Toyota dengan nomor polisi KH 1640 FZ, Supian Hadi tiba di lokasi sekitar pukul 11.40 WIB, atau beberapa menit setelah Sekda Kotim Halikin Noor tiba. Proses rapat hanya berjalan satu jam lebih, usai makan siang bersama, Bupati Kotim langsung beranjak keluar.
Setelah dihadang sejumlah wartawan, seperti biasanya, Supian Hadi langsung melemparkan senyum. Para awak media langsung meminta tanggapannya, terkait status tersangka yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepadanya.
“Yang pasti sebagai warga negara yang baik, kita mengikuti proses hukum yang berlaku, sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Itu saja jawaban saya, yang lainnya tidak ada,” kata Supian Hadi.
Disinggung mengenai apakah akan melakukan perlawanan hukum dengan mempraleradilankan KPK, Supian Hadi masih bergeming.
“Pokoknya saya tidak menjawab, itu saja jawaban saya, ok,” tambah Supian Hadi seraya beranjak memasuki mobil.
Diketahui, pimpinan KPK resmi mengumumkan penetapan tersangka atas Supian Hadi pada Jumat (1/2/2019) malam. Ia ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP). Kasus tersebut diduga merugikan negara sebesar Rp5,8 triliun dan USD 711 ribu.
“Terkait dengan sejumlah pemberian izin tersebut, diduga SH (Supian Hadi) selaku Bupati Kotawaringin Timur periode 2010-2015 telah menerima mobil Toyota Land Cruiser seharga Rp710 juta, mobil Hummer H3 seharga Rp1,35 miliar, dan uang Rp500 juta,” ucap Wakil Ketua KPK Laode M Syarif saat press release.
Kerugian negara timbul dikatakan Syarif kerena penerbitan IUP untuk tiga perusahaan, yakni PT FMA (Pajar Mentaya Abadi), PT BI (Billy Indonesia) dan PT AIM (Aries Iron Mining).(spt/rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com