PREDIKSI CUACA - Kepala DLH Katingan, Yobie Sandra, S.STP, MA didampingi Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Noga Yetra, S.Si saat menjelaskan terkait kondisi cuaca dan potensi banjir, Rabu (17/09/2025). (FOTO: IST)
KASONGAN – Dari fenomena cuaca selama beberapa terakhir ini dan beserta data serta informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diperkirakan puncak musim hujan berpeluang terjadi Bulan November – Desember Tahun 2025 dan berpotensi menyebabkan banjir.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Katingan, Yobie Sandra, S.STP, MA didampingi Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Noga Yetra, S.Si, di Aula Kantor DLH katingan, Rabu (17/09/2025).
Menurut Yobie, musim kemarau Tahun 2025 sebagaimana prediksi sebelumnya lebih pendek dari tahun sebelumnya, yaitu hanya berlangsung selama empat bulan saja mulai Juni – September. “Puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2025. Pantauan hotspot pada Juli dan Agustus masing-masing tercatat 116 titik dan 44 titik, sedangkan awal September hingga saat ini turun signifikan hanya tercatat 10 titik,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, bahwa berdasarkan data meteorologi yang tercatat di Kabupaten Katingan diperkirakan pada pertengah September ini sebagian besar wilayah telah memasuki musim penghujan. “Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya curah hujan secara signifikan dari awal September hingga saat ini, yang mencapai 272 mm dari bulan sebelumnya Agustus yang hanya mencapai 115 mm,” sebutnya.
Kepala DLH membeberkan, prediksi cuaca selama selama 1 minggu kedepan cenderung terjadi hujan dengan intensitas Ringan – Sedang. Kemudian prediksi cuaca bulanan hingga akhir September, curah hujan berpeluang terjadi berkisar 200 – 300 mm/bulan atau termasuk kategori normal dengan intensitas hujan berkisar Ringan – Sedang.
“Sementara curah hujan pada Oktober diperkirakan akan meningkat berpeluang terjadi berkisar 300 – 400 mm/bulan atau termasuk kategori di atas Normal dengan intensitas hujan berkisar fluktuatif Ringan – Sedang – Tinggi,” terangnya.
Secara umum, lanjut Yobie, musim penghujan akan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Diperkirakan musim hujan di Kabupaten Katingan berlangsung mulai akhir September hingga Februari 2025. Puncak musim hujan berpeluang terjadi November – Desember,” katanya.
Berdasarkan prediksi yang sudah disampaikan, dia menghimbau agar pelaksana fungsi pemerintahan sektor terkait kebencanaan mesti lebih meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan aksi mitigasi dampak bencana hidrometeorologi akibat peningkatan curah hujan. Seperti banjir, genangan air di pemukiman dan tanah longsor. “Kewaspadaan dan mitigasi juga harus mempertimbangkan dampak sekunder, seperti peningkatan risiko penyakit terutama diare dan DBD,” imbuhnya.
Dia menambahkan, jika potensi banjir di Kabupaten Katingan sangat mungkin berpeluang terjadi seiring dengan peningkatan curah hujan terutama pada November – Desember. Selain itu, alur sungai sebagai penampung runoff air hujan tidak dapat berfungsi maksimal karena setiap tahun terjadi sedimentasi.
“Hal ini yang menyebabkan, aliran air sungai terhambat dari hulu ke hilir hingga bermuara ke laut. Sehingga tergenang dalam waktu yang lama, terutama di sekitar DAS Katingan segmen tengah dan hilir,” tuturnya. (ara)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
{{#message}}{{{message}}}{{/message}}{{^message}}Your submission failed. The server responded with {{status_text}} (code {{status_code}}). Please contact the developer of this form processor to improve this message. Learn More{{/message}}
{{#message}}{{{message}}}{{/message}}{{^message}}It appears your submission was successful. Even though the server responded OK, it is possible the submission was not processed. Please contact the developer of this form processor to improve this message. Learn More{{/message}}
Submitting…
Copyright © Radar-Kalteng.com