SUKAMARA – Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek) Zulfikri Anas mengatakan, kurikulum merdeka lebih mengacu kepada pendekatan bakat dan minat peserta didik.
“Selama ini kebanyakan guru masih berfokus merampungan target kurikulum, sehingga guru menggunakan materi di buku dengan cara yang sama untuk semua peserta didik,” jelasnya. Rabu (19/07)
Menurutnya, pada kurikulum merdeka ini kreatifitas seorang guru sangat diperlukan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, sehingga tidak terpaku kepada ruangan kelas saja, tetapi bisa juga dengan menciptakan kegiatan-kegiatan serta memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mengeksplor minat dan kegemarannya pada suatu bidang pembelajaran tersebut,” ungkapnya.
Selai itu, kurikulum merdeka dikembangkan dengan prinsip fleksinelitas dan penyederhanaan. Dirancang agar dapat diimplementasikan di seluruh pelosok tanah air dengan keberagaman situasi dan dengan kondisi seminim apapun.
“Hal ini dimungkinkan karena sasaran utama dari perubahan ini adalah transformasi pembelajaran dengan memosisikan kurikulum sebagai alat bantu (tools) bagi guru dalam meningkatkan kualitas interaksinya dengan murid. Penyederhanaan bermakna bahwa mengurangi beban administrasi dan pengurangan materi, fokus pada materi yang benar-benar esensial,” jelasnya.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
{{#message}}{{{message}}}{{/message}}{{^message}}Your submission failed. The server responded with {{status_text}} (code {{status_code}}). Please contact the developer of this form processor to improve this message. Learn More{{/message}}
{{#message}}{{{message}}}{{/message}}{{^message}}It appears your submission was successful. Even though the server responded OK, it is possible the submission was not processed. Please contact the developer of this form processor to improve this message. Learn More{{/message}}
Submitting…
Copyright © Radar-Kalteng.com