Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Rudianur.
SAMPIT, radar-kalteng.com – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Rudianur menanggapi soal bencana banjir yang sudah sering kali melanda wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam beberapa bulan terakhir ini.
“Kalau masalah banjir ini menurut saya, pertama penyebabnya curah hujan yang sangat tinggi. Tidak usah jauh-jauh, di Kotim sendiri dan wilayah Kabupaten sekitarnya selalu mengalami hujan yang sangat ekstrim, pagi, sore, siang dan malam hujan terus,” ujarnya Rabu (09/11/ 2022).
Menurut politisi PartaiGolkar ini, penyebab lain bencana banjir ini dimungkinkan penggundukan hutan, bisa oleh HPH, oleh masyarakat maupun oleh perkebunan.
“Walau HPH itu dengan aturan-aturannya ada reboisasi dan mengamankan, menurut saya itu adalah persoalan klasiksaja. Karena itu kan ada siklus pertumbuhan pohon yang tumbuh di hutan yang sebagian besar fungsinya untuk menyerap air. Namun kita ketahui sendiri mayoritas yang ada di tempat kita sekarang ini tanaman kelapa sawit ,” ungkapnya.
Sementara itu terkait dengan masyarakat yang masih memanfaatkan kayu untuk kebutuhan lokal karena kian tahun penduduk makin banyak, lapanganu saha yang kompetitif, tentu saja mereka merambah apa yang bisa mereka kerjakan. “Dari pada mereka tidak berusaha atau sebagai pencuri dan lain sebagainya, lebih baik merekabe rusaha,” katanya.
Karena semakin banyaknya jumlah penduduk tentu saja terjadi penebangan hutan dan lain sebagainya. “Dan itu saya yakini tidak mungkin hanya terjadi di Kabupaten Kotim saja, di tempat lain juga terjadi juga bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia,” tegasnya.
Ia mengungkapkan masalah banjir dan hujan ini terjadi misalnya penguapan akibat dampak rumah kaca, suhu bumi ini menjadi naik, atau melelehnya es di kutub lalu terjadi penguapa.
Sehingga kemudian, penguapan ini mungkin awan yang ada asalnya di daerah Afrika atau Atlantik, dibawa oleh angin ke Australia lebih dulu, kemudian dibawa lagi ke Papua Nugini terus tertiup lagi ke Kalimantan sampai hujan di wilayah Kalteng termasuk Kotawaringin Timur ini.
Legislator yang sudah menjabat du periode di DPRD Kotim ini juga menyebut faktor lain terjadinyabanjir, yakni karena dipengaruhi oleh pendangkalan sungai, sehingga menyebabkan erosi.
“Karena itu hal ini sudah seharusnya menjadi tanggung jawabkita bersama untuk menjaga kelestarian hutan serta menjaga kebersihan sungai agar tidak terjadi pendakalan. Sehingga apabila curah hujantinggi dan banjir terjadi, genangan airnya tidak berlangsung lama karena arusnya mengalir,” kataRudianur. (rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
{{#message}}{{{message}}}{{/message}}{{^message}}Your submission failed. The server responded with {{status_text}} (code {{status_code}}). Please contact the developer of this form processor to improve this message. Learn More{{/message}}
{{#message}}{{{message}}}{{/message}}{{^message}}It appears your submission was successful. Even though the server responded OK, it is possible the submission was not processed. Please contact the developer of this form processor to improve this message. Learn More{{/message}}
Submitting…
Copyright © Radar-Kalteng.com