Wakil Ketua Sementara DPRD Kabupaten Katingan, Nanang Suriansyah, SP.
KASONGAN, radar-kalteng.com – Pihak dewan berharap agar pemerintah kembali membuka ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan minyak goreng. Pasalnya kebijakan melarang ekspor tersebut, dinilai menimbulkan keresahan di kalangan para petani kelapa sawit. Imbasnya, harga Tandan Buah segar (TBS) menjadi turun.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Katingan, Nanang Suriansyah, SP mengharapkan, semoga larangan ekspor CPO dan minyak goreng tersebut segera dicabut oleh Presiden.
“Sehingga harga TBS tingkat petani secara nasional bisa kembali membaik, termasuk di wilayah Kabupaten Katingan,” tuturnya kepada sejumlah wartawan, baru-baru ini.
Menurut Politisi Partai Golkar ini, dampak larangan ekspor CPO tersebut menyebabkan gejolak terutama para petani atau pemilik kebun kelapa sawit khususnya di wilayah Kabupaten Katingan.
“Larangan ekspor CPO tersebut berdampak dengan pada anjloknya harga tandan buah segar atau TBS sawit, sehingga sangat merugikan para petani,” katanya.
Sebagai salah satu wakil rakyat yang duduk di kursi dewan, dia sering mendapat atau mendengar keluhan terutama petani kelapa sawit terkait hal tersebut.
“Harapannya dalam waktu yang tidak terlalu lama, pemerintah mencabut larangan ekspor CPO dan minyak goreng ini. Sehingga, harga TBS sawit di tingkat petani kembali normal seperti sebelumnya,” imbuhnya. (rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com