Plt. Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr. Febby Yudha Herlambang.
RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Plt Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit, dr Febby Yudha Herlambang meninggal dunia, pada Rabu (25/11/2020) sekitar pukul 18.00 WIB, di Rumah Sakit Polri, di Jakarta, setelah menjalai rangkaian perawatan akibat positif covid-19 ditambah ada riwayat penyakit penyerta.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun, telah meninggal dunia pasien covid-19 atas nama dr Febby Yudha Herlambang. Informasi yang kita dapat dari pihak keluarga, beliau wafat, sekitar pukul 18.00 WIB, di Rumah Sakit Polri, di Jakarta, ini kami masolih coba klarifikasi dengan dokter yang menangani di sana,” demikian keterangan Juru Bicara GTPPC-19 Kotim, Multazam, Rabu (25/11/2020) malam, saat dikonfirmasi awak media.
“Tertunya, kawan-kawan media sudah tau persis bagaimana historis dan perkembangan kondisi pasien. Apa yang dilakukan oleh teman sejawat beliau dan keluarga sudah sangat luar biasa dalam proses penyembuhan, dan teman-teman sudah tahu persis bagaimana itu dilakukan,” sebut Multazam.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya menunggu proses informasi dari RS Polri melalui house to house, rumah sakit melalui rumah sakit. “Mungkin dengan dinas kehatan atau rumah sakit dengan kantor kesehatan pelabuhan, terkait bagaimana penanganan jenazah dan segala macam yang dilakukan di Jakarta. Mudah-mudahan dalam beberapa saat ke depan, dapat kami berikan informasi yang terbaik bagi masyarakat,” jelasnya.
Yang jelas, timpal Multazam, pada bulan November 2020 ini penambahan angka covid terjadi peningkatan tajam. Dimana pada tanggal 24 Nobember lalu, ada 212 orang positif covid yang dirawat, termasuk 12 orang yang meninggal.
Karenanya, lanjut Multazam, perlunya disiplin masyarakat, mengingat Satgas tidak bisa mengawal dan menjamin masyarakat tidak terpapar, tetapi semua merupakan kewajiban dan kesadaran masing-masing masyarakat untuk bisa menjaga diri.
“Kamis sampaikan bahwa covid di Kotim, kalau kami monitor herakan data dan segala macam, bahwa informasi yang beredar covid masih berada di klaster keluarga,” tambahnya.
“Jadi bapak, ibu kena atau saudara segaris, sepupu, bisa berimbas, dan lima sampai enam persen perhari yang diravid reaktif. Dan dengan semakin banyaknya pasien tentunya kerja tim medis dan tim satgas menjadi lebih berat, dan kami berharap kita bisa dalam kondisi sehat untuk sama-sama membantu masyarakat, agar kita bisa bebas dari situasi ini, semuanya kembali kepada kesadaran kita semua,” terangnya.
Kabar meninggalnya dr Yudha langsung menyedot perhatian tokoh masyarakat. “Turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucap Ketua DPRD Kotim, Rinie A Gagah. (spt/rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
{{#message}}{{{message}}}{{/message}}{{^message}}Your submission failed. The server responded with {{status_text}} (code {{status_code}}). Please contact the developer of this form processor to improve this message. Learn More{{/message}}
{{#message}}{{{message}}}{{/message}}{{^message}}It appears your submission was successful. Even though the server responded OK, it is possible the submission was not processed. Please contact the developer of this form processor to improve this message. Learn More{{/message}}
Submitting…
Copyright © Radar-Kalteng.com