TIM KESEHATAN - Para petugas medis APD lengkap saat akan mengantarkan pasien PDP dari RSUD Puruk Cahu ke RSDS Palangka Raya. FOTO: IST FOR RK
RADARKALTENG.COM, PURUK CAHU – Terharu dan bangga, jika masyarakat mengetahui begitu besarnya resiko dan pengorbanan para petugas medis dalam menangani penyebaran Pandemi Virus Corona (Covid-19).
Untuk merawat mereka yang berstatus Pasian Dalam Pengawasan (PDP) maupun positif Covid-19, diperlukan keberanian dan tanggung jawab ekstra karena nyawa bisa menjadi taruhannya.
Seperti contohnya di Kabupaten Murung Raya (Mura). Meski berada paling ujung utara dari Provinsi Kalimantan Tengah, bukan jaminan tidak terdampak penularan virus yang telah merenggut banyak jiwa di beberapa negara ini.
Upaya antisipasi dan penanggulangan terus dilakukan baik pemerintah pusat maupun daerah, khususnya Pemkab Mura. Tujuannya, untuk melindungi masyarakat dengan menerapkan pola hidup bersih, rutin mencuci tangan, berpergiaan menggunakan masker, dan menjaga jarak dengan orang lain.
Pemerintah daerah khususnya pihak petugas kesehatan, sangat berharap anjuran dan edukasi dalam rangka pencegahan penularan Virus Corona ini bisa diterapkan seluruh lapisan.
Seperti curahan hari (Curhat) yang diungkapkan Wilem Stefanus, salah satu petugas medis di RSUD Puruk Cahu. Lewan didinding akun Facebook, dia mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran bersama untuk diam di rumah saja.
“Sedih melihat teman-teman (tenaga kesehatan, red) ini, 10 – 12 jam menempuh perjalanan ke ibu Kota Provinsi mereka tidak makan, tidak minum, pipis pun di popok,” tuturnya, Rabu (08/04/2020).
Dia mohon kesadaran masyarakat, untuk diam di rumah saja dan ikut anjuran pemerintah lewat sosial distancing. “Masyarakat adalah pahlawan terdepan, kami tim medis adalah Garda Terakhirnya, semoga Covid-19 segera sirna,” curhat Wilem.
Saat dikonfirmasi, Wilem menjelaskan begitu berat dan besarnya pengorbana yang dilakukan oleh para petugas medis ini di lapangan. Namun banyak masyarakat yang belum mengetahui, bagaimana mereka harus menangani orag berstatus PDP maupun yang suspec Virus Corona.
“Mereka berangkat lewat Buntok pak, makanya waktunya 10 – 12 jam perjalanan darat sampai ke RSDS Palangka Raya. Kalo sudah sampai di sana baru bisa makan, minum, dan kencing. Tentunya setelah pakaian APD dilepas dan dimusnahkan,” jelasnya.
Setelah kembali di Puruk Cahu, mereka langsung masuk ke tahapan isolasi atau karantina selama 15 hari di tempat yang sudah disediakan. “Sopir ambulan dan petugas medis yang datang pun, tidak bisa langsung pulang ke rumahnya masing-masing. Mereka harus menjalani isolasi selama 15 hari, sebelum dinyatakan bisa berkumpul bersama keluarga,” bebernya.
Willem sangat berharap agar semua masyarakat bisa mengikuti anjuran pemerintah, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. “Ini lah sedikit penjelasan terkait pengorbanan para petus media dalam menghadapi penyebaran virus mematikan ini. Mari bersama kita lawan virus ini, dengan mengikuti anjuran pemerintah,” tutupnya. (adr/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
{{#message}}{{{message}}}{{/message}}{{^message}}Your submission failed. The server responded with {{status_text}} (code {{status_code}}). Please contact the developer of this form processor to improve this message. Learn More{{/message}}
{{#message}}{{{message}}}{{/message}}{{^message}}It appears your submission was successful. Even though the server responded OK, it is possible the submission was not processed. Please contact the developer of this form processor to improve this message. Learn More{{/message}}
Submitting…
Copyright © Radar-Kalteng.com