RADARKALTENG.COM, KASONGAN – Komoditi rotan merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Dayak di Kabupaten Katingan. Secara sosial, kultur rotan sudah dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dibudayakan masyarakat sejak ratusan tahun lalu
Hal ini diungkapkan Bupati Sakariyas SE dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Drs Nikodemus MM, saat membuka kegiatan Pelatihan Standar Keselamatan dan Standar Pemanenan bagi Pengurus dan anggota Perkumpulan Petani Rotan Katingan (P2RK), baru-baru ini.
Kegiatan ini, digagas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Katingan bekerja sama dengan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia. “Pemerintah daerah meyambut baik upaya pihak WWF Indonesia dalam membantu pengembangan produk rotan,” imbuhnya.
Dalam komponen pengembangan produk rotan, lanjut Sekda, ada beberapa hal yang perlu diprioritaskan penanganannya. Yakni, jaminan bahan baku yang berkelanjutan. Kemudian pengembangan produk dan desain, teknologi pengolahan, infstruktur dan kelembagaan serta sumber daya manusia. “Hal yang sangat penting adalah, pemasaran dan media promosi,” tuturnya.
Menurut Nikodemus, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan meyakini bahwa di tengah kondisi kebijakan perdagangan rotan saat ini, pengembangannya juga menyentuh masalah perlindungan ekosistem lingkungan dan pemanfaatan hutan secara lestari. “Dengan berjalannya program ini, Pemkab akan memajukan strategi dan rencana aksi dalam pengembangan potensi rotan yang lebih baik dan pengelolaan berkelanjutan,” Katanya.
Pemerintah daerah, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya, pada semua pihak. Baik itu penggagas, pelaksana, narasumber dan juga petani rotan atas terselenggaranya kegiatan ini. “Harapan kami dari kegiatan ini, peserta pelatihan mendapat pengalaman dan pengetahuan serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pada akhirnya, mampu meningkatkan perekonomian rumah tangga,” ucapnya.
Keberadaan P2RK ini dimaksudkan sebagai wujud solidaritas, wadah perjuangan dalam membangun masyarakat petani rotan yang makmur dari hasil kebunnya. “Semoga dengan adanya P2RK ini, dapat menjadi mitra pemerintah dalam megembangkan strategi pembangunan yang berorientasi pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama petani rotan,” tutup Sekda. (ara/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com