WARGA yang sering bepergian sendiri menggunakan kendaraan roda dua menuju wilayah Kecamatan Balai Riam, Kabupaten Sukamara kebanyakan memilih berangkat pagi atau siang hari. Pasalnya, saat malam hari sering ditumpangi sosok misterius. Apakah itu?
Sukamara merupakan wilayah kecamatan yang Sejak 2003, berubah menjadi kabupaten. Kini Kabupaten Sukamara, yang meliputi lima kecamatan, yaitu Kecamatan Sukamara, Kecamatan Pantai Lunci, Kecamatan Jelai, Kecamatan Balai Riam dan Kecamatan Permata Kecubung.
Untuk wilayah Kecamatan Lunci dan Jelai berada di daerah pesisir atau tepat di pinggir laut. Sementara, Kecamatan Sukamara berada tepat di bagian kotanya sebagai ibu kota dari Kabupaten Sukamara. Namun kecamatan yang jarak tempuhnya cukup jauh, yakni Kecamatan Balai Riam dan Permata Kecubung, karena jalannya yang memutar dan harus melewati wilayah tetangga yakni Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Warga yang kerap kali berkendara sendirian menuju wilayah kecamatan tersebut, lebih banyaknya memilih berangkat pada pagi atau siang hari. Hal tersebut, dikarenakan seringnya masyarakat ditumpangi sesosok misterius bila bepergian pada malam hari.
Seperti yang dialami Gusti warga Kelurahan Mendawai, Kecamatan Sukamara. Hobinya memancing tentunya menjadi alasan baginya untuk bepergian sendiri ke beberapa kecamatan di wilayah Sukamara, termasuk daerah Kecamatan Balai Riam. Karena sedang asyik memancing sehingga waktu tidak terasa menunjukan pukul 18.00 WIB.
Merasa suasana semakin gelap, Gusti memutuskan untuk menyudahi kegiatan memancingnya dan kembali ke Kecamatan Sukamara. Namun, setibanya di jalan poros atau Trans Kalimantan, kendaraan besar yang digunakannya tiba-tiba mogok tanpa sebab.
Tak berselang sekian detik, tiba-tiba jok bagian belakang terasa turun seperti ada yang mendudukinya. Namun, Gusti tak menggubris hal tersebut dan kembali menyalakan kendaraannya. Tetapi, sesuatu yang aneh terjadi saat dirinya menambah kecepatan kendaraannya, posisi laju kendaraan justru tidak berubah sama sekali. Bahkan, kendaraan lebih terasa berat.
Dengan perasaan bertanya-tanya dalam hati, siapa yang menumpang dengannya. Karena dirinya tidak ada melihat seorang pun di belakangnya. Namun, pada jok bagian belakang terasa berat dan kendaraan tidak bisa digeber dengan kecepatan tinggi.
“Motor saya waktu itu terasa berat pada jok bagian belakang, seperti ada seseorang yang ikut numpang. Namun, saat menoleh kebelakang tidak ada siapa-siapa. Motor pun nggak bisa ditambah kecepatannya, padahal gas motor sudah dalam keadaan penuh,” ungkapnya menceritakan.
Ia kembali menjelaskan, sekitar 70 kilometer dari Kecamatan Balai Riam tepatnya di Desa Riam Durian, Kabupaten Kobar. Tiba-tiba kendaraannya kembali mogok tanpa sebab. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 20.37 WIB.
“Setiba di Desa Riam Durian, motor mogok kembali. Dan tiba-tiba terasa ada yang turun, karena jok belakang terasa ringan kembali. Saya hidupkan lagi kendaraan, dan kembali menggebernya menuju Kecamatan Sukamara, hingga tiba di rumah dengan selamat,” terangnya.
Ia mengungkapkan, bahwa kejadian tersebut sudah sering dialaminya saat pulang pada malam hari.
“Sudah sering saya ditumpangi seperti ini, tetapi tidak tahu sosok apa yang menumpang tersebut. Motor tiba-tiba mogok dan terasa berat saja,” pungkasnya mengakhiri cerita.
Hal senada juga disampaikan Rudi. Pengalaman yang disampaikannya hampir sama dan tidak jauh berbeda dengan cerita Gusti.
“Motor saya tiba-tiba mogok dan jok belakang seperti ada yang duduk. Makanya, saya gak pernah lagi bepergian malam hari bila jarak tempuh cukup jauh,” imbuhnya. (don)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com